Salah satu indikasi potensi korosi naftanik pada material kilang pemurnian migas adalahnilai TAN dari bahan baku[1÷10]. Dalam penelitian ini diselidiki pengaruh temperatur, tekanan, nilai TAN media, kadar air media dan jenis material terhadap korosi material. Material uji yang akan digunakan adalah baja karbon A53, baja chromoly A335, baja tahan karat martensitik SS 410, baja tahan karat feritik SS 430 dan baja tahan karat austenitik SS 316. Media uji yang akan digunakan adalah Poly Fatty Acid Destilate (PFAD). Pengujian ini dilakukan dengan metode imersi dalam autoclave dengan kondisi atmosfir adalah gas nitrogen 99%. Pelaksanaan pengujian berkisar pada tekanan 2 kg/cm2 s/d 30 kg/cm2, temperatur 140°C s/d 300°C, kadar TAN 45 s/d 169 mg KOH/ml sampel dan kadar air (Tanpa penambahan aquadest s/d 10 ml).
Perkiraan jenis korosi berdasarkan pengamatan dengan mikroskop optik. Berdasarkan hasil uji imersi, parameter tekanan, temperatur, nilai TAN dan kadar air tidak berpengaruh signifikan terhadap laju korosi ketika temperatur kerja dan tekanan kerja dibawah 300°C dan 30 Kg/cm2. Pada saat temperatur dan tekanan kerja 300°C dan 30 Kg/cm2, laju korosi mengalami kenaikan yang signifikan sebagai tanda bahwa parameter tekanan, temperatur dan nilai TAN menunjukan kontribusi terhadap signifikansi kenaikan laju korosi, sementara itu peningkatan kadar air memberikan efek sebaliknya. SS 316 menunjukan ketahanan korosi yang lebih baik dari pada material lain. Berdasarkan hasil pengamatan visual, korosi yang terjadi adalah korosi merata.
Silahkan baca selengkapnya di sini –> Studi Korosi Naftanik Pada Material Yang Diimersi dalam Media Minyak Nabati (PFAD)