Korosi merupakan fenomena alam yang memiliki implikasi signifikan bagi berbagai bisnis, termasuk minyak dan gas, pabrik petrokimia, dan energi. Mengatasi masalah korosi membutuhkan pemahaman menyeluruh tentang penyebab, jenis, dan metode pencegahannya. Halaman ini membahas dasar-dasar korosi, berbagai manifestasinya, dan solusi efektif seperti rekayasa dan pemantauan korosi.

Apa itu Mekanisme Korosi?

Mekanisme korosi adalah degradasi material secara bertahap, terutama logam, akibat interaksi kimia, elektrokimia, atau fisika dengan lingkungannya. Mekanisme korosi menggambarkan proses di balik kerusakan ini. Mekanisme ini umumnya menyebabkan gangguan integritas struktural, yang dapat berdampak besar pada keselamatan dan ekonomi dalam aplikasi industri.

Memahami jalur-jalur ini sangat penting dalam rekayasa korosi untuk sistem bangunan yang dapat menahan degradasi. Material dan pelapis korosi khusus, misalnya, umumnya digunakan untuk mengurangi interaksi logam-agen korosif.

Apa Prinsip Korosi?

Proses elektrokimia merupakan mekanisme utama korosi. Korosi terjadi ketika permukaan logam berinteraksi dengan zat-zat di lingkungannya, seperti oksigen, kelembapan, atau garam, yang menyebabkan kerusakan pada material.

Lihat Juga  6 fungsi Coating Besi

Prinsip korosi dapat diringkas sebagai berikut:

  • Reaksi Anoda: Atom logam kehilangan elektron dan membentuk ion (oksidasi).
  • Reaksi Katodik: Elektron yang dilepaskan selama oksidasi dikonsumsi, seringkali bergabung dengan air dan oksigen untuk membentuk ion hidroksida.
  • Media Elektrolit: Ion bergerak melalui lingkungan konduktif, seperti air atau larutan lainnya.
  • Sirkuit Listrik: Melengkapi aliran elektron antara sisi anoda dan katoda.

Dalam lingkungan industri, pemantauan dan pemeriksaan korosi merupakan strategi penting untuk mendeteksi indikator kerusakan dini dan mengambil tindakan yang tepat sebelum masalah berkembang.

Apa saja 4 unsur penyebab korosi?

Agar korosi terjadi, empat unsur penting harus ada:

  1. Anoda: Bagian logam tempat terjadinya oksidasi.
  2. Katoda: Tempat terjadinya reaksi reduksi.
  3. Elektrolit: Media yang memfasilitasi pergerakan ion, seringkali berupa cairan yang mengandung garam atau asam terlarut.
  4. Sambungan Listrik: Jalur konduktif yang memungkinkan aliran elektron antara anoda dan katoda.
Lihat Juga  Manfaat Bahan Kimia Penghambat Korosi dalam Konstruksi Baja

Menghilangkan salah satu faktor ini akan secara efektif mencegah karat. Tindakan perlindungan korosi, seperti pelapisan dan perlindungan katodik, dapat mengganggu proses ini.

Apa Saja 10 Jenis Korosi?

Memahami berbagai jenis korosi sangat penting untuk menentukan metode pencegahan yang paling efektif. Berikut ini adalah bentuk-bentuk korosi yang paling umum:

  1. Korosi Seragam: Mempengaruhi seluruh permukaan secara merata, seringkali dapat diprediksi dan dikelola.
  2. Korosi Galvanik: Terjadi antara dua logam berbeda yang bersentuhan dalam lingkungan korosif.
  3. Korosi Celah: Terjadi di ruang terbatas di mana cairan stagnan memicu korosi lokal.
  4. Korosi Pitting: Menghasilkan lubang kecil dan dalam yang dapat membahayakan integritas struktural.
  5. Korosi Intergranular: Menyerang batas butir logam, biasanya akibat perlakuan panas.
  6. Retak Korosi Tegangan (SCC): Kombinasi tegangan tarik dan lingkungan korosif menyebabkan retakan.
  7. Korosi di Bawah Isolasi (CUI): Bentuk korosi tersembunyi yang terjadi di bawah material isolasi pada pipa atau peralatan.
  8. Korosi Erosi: Dipercepat oleh pergerakan fluida korosif di atas permukaan logam.
  9. Korosi yang Dipengaruhi Mikrobiologi (MIC): Disebabkan oleh mikroorganisme yang menghasilkan zat korosif.
  10. Dealloying: Penghilangan satu unsur secara selektif dari suatu paduan, seperti dezincifikasi pada kuningan.
Lihat Juga  Pengertian Korosi dan Faktor Penyebabnya

Setiap jenis memiliki masalah spesifik yang memerlukan solusi khusus, yang sering kali diatasi melalui pendekatan rekayasa korosi.

Apa saja 4 Tahapan Korosi?

Korosi biasanya berlangsung melalui empat tahap:

  • Tahap Inisiasi: Kerusakan permukaan dimulai akibat paparan agen korosif.
  • Tahap Propagasi: Korosi menyebar, menyebabkan kerusakan yang tampak dan mikroskopis.
  • Tahap Akselerasi: Laju degradasi material meningkat karena perubahan kondisi, seperti peningkatan tegangan atau suhu.
  • Tahap Kegagalan: Integritas struktural terganggu, yang berpotensi menyebabkan kegagalan besar.

Deteksi dini melalui pemeriksaan dan pemantauan korosi sangat penting untuk mengurangi bahaya dan meningkatkan umur peralatan.

 

Sumber: https://www.petrosync.com/blog/corrosion-mechanisms/?utm_source=chatgpt.com

By indocor