Korosi pada Bangunan: Penyebab dan Cara Pencegahannya

Korosi pada Bangunan: Penyebab dan Cara Pencegahannya

Korosi pada bangunan adalah proses degradasi material logam yang digunakan dalam struktur, seperti baja tulangan, rangka atap, pipa, dan komponen pendukung lainnya. Korosi dapat menurunkan kekuatan struktur, mempercepat kerusakan material, serta mengurangi umur bangunan. Lingkungan tropis seperti Indonesia dengan kelembapan tinggi membuat bangunan sangat rentan terhadap masalah ini.

Penyebab Korosi pada Bangunan

Beberapa faktor umum penyebab korosi pada struktur bangunan meliputi:

1. Kelembapan Tinggi dan Paparan Air
   Air hujan, rembesan, kelembapan udara, atau genangan dapat memicu proses oksidasi terutama pada area yang tidak terlindungi cat atau coating.

2. Paparan Garam (Klorida)
   Bangunan di daerah pesisir lebih rentan karena kandungan garam di udara dapat menembus permukaan beton dan menyerang baja tulangan di dalamnya.

3. Kualitas Beton atau Pelindung yang Buruk
   Retak pada beton dan kualitas campuran yang tidak sesuai standar menyebabkan baja di dalam struktur mudah terpapar air dan oksigen.

4. Reaksi Kimia Lingkungan
   Polusi udara seperti sulfur dioksida (SO₂) atau bahan kimia industri dapat mempercepat korosi pada permukaan logam.

5. Kurangnya Perawatan Bangunan
   Bangunan yang tidak mendapat pemeliharaan rutin akan lebih cepat mengalami kerusakan yang memicu korosi.

Dampak Korosi pada Bangunan

Korosi pada bangunan dapat menyebabkan:

• Penurunan kekuatan struktur, terutama pada kolom, balok, dan pelat beton.

• Kerusakan estetika, seperti noda karat atau beton yang terkelupas.

• Munculnya keretakan dan spalling, yaitu pecahnya beton karena pemuaian baja yang berkarat.

• Risiko runtuhnya struktur, jika korosi terjadi dalam jangka waktu panjang tanpa perbaikan.

• Meningkatnya biaya perbaikan, terutama untuk bangunan besar atau bertingkat.

Cara Pencegahan Korosi pada Bangunan

Untuk mencegah korosi pada bangunan, langkah-langkah berikut sangat penting dilakukan:

1. Menggunakan beton berkualitas tinggi dengan pelindung (cover) baja tulangan yang memadai.

2. Mengecat dan melapisi logam menggunakan coating anti-korosi.

3. Memastikan drainase berjalan baik, agar tidak terjadi genangan atau rembesan air.

4. Menggunakan bahan tahan korosi, seperti stainless steel atau baja galvanis pada struktur tertentu.

5. Melakukan inspeksi berkala untuk mendeteksi tanda karat, retakan, atau kelembapan berlebih.

6. Melakukan perbaikan segera ketika ditemukan beton retak atau permukaan logam terkelupas.

Kesimpulan

Korosi pada bangunan merupakan masalah serius yang dapat mengancam kekuatan dan keselamatan struktur. Dengan pengawasan rutin, kualitas konstruksi yang baik, serta penggunaan bahan pelindung yang tepat, kerusakan akibat korosi dapat diminimalkan dan umur bangunan dapat diperpanjang.

Referensi: Badan Standardisasi Nasional (BSN). (2019). Panduan Pengendalian Korosi pada Struktur Bangunan di Indonesia.mood