Korosi adalah peristiwa degradasi atau kerusakan pada logam akibat reaksi kimia logam dengan senyawa yang tidak diinginkan. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut juga dengan pengkaratan.

Logam dapat mengalami korosi ketika bersentuhan dengan asam dan air. Korosi pada logam juga dapat terjadi akibat perubahan suhu dalam jangka waktu tertentu dan terus-menerus.

Contoh korosi yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah korosi pada besi. Ketika terjadi korosi, besi akan mengalami oksidasi, sementara oksigen (udara) berkurang.

Faktor Penyebab Korosi:
Korosi pada logam dapat berlangsung cepat atau lambat, tergantung pada faktor pemicunya. Berikut ini adalah beberapa faktor penyebab terjadinya korosi (pengkaratan) pada logam.

Lihat Juga  Ekstrak Gambir Sebagai Penghambat Korosi pada Stainless Steel

1. Konsentrasi Air dan Oksigen

Dalam kondisi kelembapan yang lebih tinggi, besi akan lebih cepat berkarat. Selain itu, karat juga akan mudah terjadi di air dengan kadar oksigen terlarut yang lebih tinggi. Air dan oksigen dapat menjadi media korosi dan oksidator bagi besi.

2. Suhu

Jika logam berada di daerah bersuhu panas, seperti di gurun, proses korosi akan lebih lambat. Sebaliknya, jika logam berada di tempat bersuhu rendah atau dingin, korosi akan lebih cepat terjadi. Hal ini sesuai dengan prinsip laju reaksi, di mana laju reaksi akan meningkat seiring dengan peningkatan suhu.

3. Derajat Keasaman (pH)

Reaksi korosi pada logam akan terjadi lebih cepat dalam suasana asam atau pH kurang dari 7. Pada suasana yang sama, reaksi reduksi oksigen lebih spontan, ditandai dengan potensial reduksi yang lebih besar dibandingkan dengan kondisi basa atau netral.

Lihat Juga  pengertian tentang coating

4. Elektrolit sebagai Media Pemindah Muatan

Elektrolit merupakan media yang sangat baik untuk perpindahan muatan. Hal ini memudahkan oksigen di udara untuk mengikat elektron. Besi di lingkungan pabrik akan lebih mudah berkarat, karena terlalu sering terpapar senyawa asam. Air hujan asam dan air laut yang asin juga dapat berperan sebagai media yang mempercepat korosi.

5. Permukaan Logam yang Tidak Rata

Bentuk permukaan logam yang tidak rata dapat mempercepat korosi. Hal ini disebabkan oleh terbentuknya kutub-kutub muatan pada permukaan logam. Kutub-kutub muatan tersebut berperan sebagai anoda dan katoda yang memicu terjadinya korosi pada logam.

Lihat Juga  Aplikasi Sensor untuk Monitoring Korosi

6. Terbentuknya Sel Elektrokimia

Latar belakang terbentuknya sel elektrokimia ini adalah adanya dua permukaan logam yang saling bersentuhan. Jika permukaan logam yang bersentuhan memiliki potensial elektroda yang berbeda, maka akan terbentuk sel elektrokimia.

Ketika sel elektrokimia terbentuk, logam dengan potensial elektron yang lebih rendah akan melepaskan elektron, sehingga terjadi oksidasi sebagai penyebab utama terjadinya korosi. Efek ini juga dikenal sebagai efek kopling galvanik.

Sumber: https://www.dwidayakorosindo.co.id/faktor-penyebab-terjadinya-korosi/?utm_source=chatgpt.com

By indocor