Coating pada pesawat adalah proses pelapisan permukaan struktur pesawat dengan material pelindung untuk menjaga keawetan komponen dan memastikan keamanan selama pesawat beroperasi. Pesawat terbang menghadapi kondisi lingkungan yang ekstrem, mulai dari radiasi ultraviolet di ketinggian, perubahan suhu yang drastis, hujan, kelembapan tinggi, paparan garam laut, hingga kontaminasi bahan kimia seperti oli, bahan bakar, dan cairan pembersih bandara. Tanpa perlindungan yang memadai, material pesawat — terutama komponen berbahan aluminium, titanium, dan komposit — akan cepat mengalami korosi, abrasi, dan kerusakan permukaan.
Coating pada pesawat terdiri dari beberapa lapisan, dimulai dari primer antikorosi yang berfungsi mencegah reaksi oksidasi pada logam dasar. Setelah itu, diberikan intermediate layer untuk meningkatkan daya lekat serta ketahanan fisik. Lapisan terakhir atau top coat berfungsi memberikan perlindungan UV, ketahanan abrasi, serta tampilan visual yang lebih baik. Dalam industri penerbangan modern, digunakan pula jenis coating khusus seperti polyurethane coating yang sangat tahan cuaca, ceramic coating untuk ketahanan panas, dan conductive coating untuk mendukung pelepasan muatan listrik statis selama penerbangan.
Selain melindungi struktur pesawat, coating juga memiliki pengaruh signifikan terhadap efisiensi aerodinamika. Permukaan yang halus dapat mengurangi drag, sehingga pemakaian bahan bakar menjadi lebih efisien. Maskapai penerbangan dan produsen pesawat melakukan inspeksi berkala untuk memeriksa kondisi coating, karena lapisan yang rusak dapat meningkatkan risiko korosi, retakan, bahkan kegagalan struktural jika tidak ditangani. Oleh sebab itu, proses repainting atau pengecatan ulang pesawat dilakukan setiap beberapa tahun, mengikuti standar internasional yang ditetapkan badan penerbangan.
Dalam konteks operasional, coating juga melindungi bagian sensitif seperti sayap, fuselage, rudder, dan stabilizer dari gesekan udara dan partikel. Bahkan pada beberapa pesawat militer, digunakan coating radar-absorbent untuk mengurangi deteksi radar. Dengan penerapan coating yang tepat, pesawat dapat beroperasi lebih lama, lebih aman, dan dengan biaya perawatan yang lebih rendah, sehingga manfaatnya sangat strategis bagi maskapai maupun industri penerbangan secara keseluruhan.
Referensi: Kementerian Perhubungan Republik Indonesia – Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU). Pedoman Perawatan Struktur dan Pencegahan Korosi pada Pesawat Udara. Jakarta, 2019.
