Korosi pada Bawah Kapal Laut: Penyebab dan Cara Pencegahannya
Korosi pada bagian bawah kapal laut adalah proses kerusakan logam akibat reaksi elektrokimia antara lambung kapal (biasanya baja) dengan air laut. Kondisi ini sangat umum terjadi karena lingkungan laut mengandung kadar garam tinggi, oksigen terlarut, serta mikroorganisme yang mempercepat laju korosi. Jika tidak dikendalikan, korosi dapat menurunkan kekuatan struktur kapal dan meningkatkan biaya perawatan secara signifikan.
Penyebab Korosi pada Bawah Kapal Laut
Beberapa faktor utama yang menyebabkan korosi pada bawah kapal laut antara lain:
-
Kandungan garam (NaCl) dalam air laut
Ion klorida dalam garam mempercepat proses oksidasi baja, membentuk karat yang dapat meluas dengan cepat. -
Kandungan oksigen terlarut
Air laut yang terus bergerak membuat oksigen mudah masuk dan bereaksi dengan permukaan logam. -
Perbedaan potensial listrik pada logam
Terjadi korosi galvanik ketika dua jenis logam berbeda (misalnya baja dan perunggu pada baling-baling) bersentuhan di dalam air laut. -
Adanya mikroorganisme laut
Beberapa bakteri laut (seperti sulfate reducing bacteria) dapat mempercepat korosi melalui aktivitas biologis, yang dikenal sebagai microbiologically influenced corrosion (MIC). -
Kerusakan lapisan cat pelindung
Jika cat anti-karat di bagian bawah lambung kapal tergores atau mengelupas, logam dasar akan langsung terekspos air laut dan mulai berkarat.
Dampak Korosi pada Bawah Kapal Laut
Korosi pada lambung bawah kapal dapat menimbulkan berbagai kerugian, seperti:
-
Penipisan pelat baja, yang melemahkan struktur kapal.
-
Peningkatan hambatan gesek (drag), sehingga konsumsi bahan bakar naik.
-
Kebocoran lambung kapal akibat lubang korosi (pitting).
-
Kenaikan biaya perawatan dan docking untuk pembersihan dan pengecatan ulang.
-
Penurunan keselamatan pelayaran jika kerusakan dibiarkan tanpa perbaikan
Cara Pencegahan Korosi
Untuk mencegah korosi pada bawah kapal laut, langkah-langkah berikut sangat disarankan:
-
Menggunakan cat pelindung anti-korosi (anti-fouling paint) yang tahan terhadap air laut dan organisme laut.
-
Pemasangan anoda korban (sacrificial anode) dari seng, aluminium, atau magnesium untuk melindungi baja kapal dari korosi galvanik.
-
Melakukan inspeksi dan pembersihan berkala di galangan kapal (dock) untuk menghilangkan kerak dan karat.
-
Menggunakan sistem proteksi katodik aktif (ICCP – Impressed Current Cathodic Protection) pada kapal besar.
-
Menjaga kebersihan permukaan bawah kapal agar tidak ditumbuhi lumut atau teritip yang bisa mempercepat korosi lokal.
Kesimpulan
Korosi pada bagian bawah kapal laut merupakan masalah serius yang dapat mengancam keselamatan dan efisiensi operasi kapal. Pencegahan melalui pelapisan, proteksi katodik, serta perawatan berkala merupakan langkah penting untuk memperpanjang umur kapal dan menekan biaya perbaikan.
Referensi: Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). (2020). Studi Pengendalian Korosi pada Lambung Kapal di Lingkungan Laut Tropis. Diakses dari: https://kkp.go.id
