Panel surya telah muncul sebagai teknologi penting dalam upaya global untuk beralih ke sumber energi bersih dan terbarukan. Sistem fotovoltaik (PV) ini bertanggung jawab untuk mengubah sinar matahari menjadi listrik, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mengurangi ketergantungan dunia pada bahan bakar fosil. Namun, bahkan sistem canggih ini pun tidak kebal terhadap tantangan keausan, dan salah satu masalah umum yang mereka hadapi adalah korosi. Dalam kolom penelitian komprehensif ini, kami bertujuan untuk menyelidiki alasan utama di balik fenomena korosi yang mengganggu panel surya.
Korosi, pada hakikatnya, adalah proses elektrokimia alami yang memengaruhi berbagai material, dengan logam dan paduan menjadi yang paling rentan saat terpapar kondisi lingkungan. Dalam konteks khusus panel surya, korosi terutama menargetkan komponen logam dalam sistem ini. Ini termasuk elemen seperti rangka, konektor listrik, dan terkadang bahkan komponen konduktif internal. Korosi dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti karat, oksidasi, atau degradasi umum permukaan logam. Pada akhirnya, manifestasi korosi ini dapat menyebabkan penurunan efisiensi panel surya dan berkurangnya masa pakai operasional.
Faktor-Faktor yang Menyebabkan Korosi Panel Surya
Paparan terhadap Elemen Lingkungan:
Panel surya dirancang dengan cermat agar tahan terhadap kondisi luar ruangan, tetapi tidak kebal terhadap unsur-unsur alam. Panel surya sering dipasang di lingkungan terbuka, dan terpapar berbagai kekuatan alam seperti hujan, kelembapan, fluktuasi suhu, dan udara yang mengandung garam, terutama di wilayah pesisir. Kandungan kelembapan yang ada dalam faktor-faktor lingkungan ini berperan penting dalam memulai dan mendorong reaksi elektrokimia yang merupakan inti dari proses korosi.
Pemilihan Material:
Pemilihan material yang digunakan dalam konstruksi komponen panel surya sangat memengaruhi kerentanannya terhadap korosi. Misalnya, aluminium, yang terkenal karena sifatnya yang ringan dan tahan korosi, sering digunakan dalam rangka panel surya. Namun, masalah muncul ketika aluminium bersentuhan langsung dengan logam yang berbeda, seperti baja atau tembaga, yang memicu korosi galvanik dan dengan demikian mempercepat degradasi material.
Kontrol Kualitas dan Manufaktur:
Praktik manufaktur yang tidak memadai terkadang dapat menimbulkan cacat atau kerentanan pada panel surya yang memperburuk kerentanannya terhadap korosi. Misalnya, penyegelan yang tidak memadai di sekitar tepi panel atau pelapis yang tidak memenuhi standar dapat memaparkan area sensitif terhadap faktor lingkungan, sehingga meningkatkan risiko korosi.
Perawatan yang Terabaikan:
Perawatan rutin sangat penting untuk mencegah dan mengurangi korosi pada panel surya. Mengabaikan pembersihan dan pemeriksaan panel surya secara teratur dapat menyebabkan kontaminan seperti kotoran, kotoran burung, dan endapan garam menumpuk di permukaan panel. Akumulasi tersebut menciptakan kondisi yang mendukung terjadinya korosi.
Paparan Bahan Kimia:
Bahan kimia tertentu yang ada di lingkungan dapat bertindak sebagai katalisator korosi pada panel surya. Misalnya, paparan hujan asam atau polutan dapat mengikis komponen logam seiring waktu. Mengidentifikasi dan menangani paparan bahan kimia tersebut di wilayah geografis tertentu merupakan langkah penting dalam melindungi panel surya dari korosi.
Mencegah dan Mengurangi Korosi Panel Surya
Pemilihan Material yang Cermat:
Pertimbangan cermat terhadap material yang digunakan pada komponen panel surya sangat penting untuk mengurangi kerentanan terhadap korosi. Memilih logam dan paduan yang tahan korosi serta menerapkan pelapis yang tepat dapat mengurangi risiko secara signifikan.
Perawatan Rutin:
Pembersihan dan pemeriksaan panel surya secara teratur sangat diperlukan untuk mencegah penumpukan kontaminan yang dapat menyebabkan korosi. Pembersihan harus dilakukan dengan menggunakan deterjen lembut dan sikat lembut untuk menghindari kerusakan pada permukaan panel.
Pelapis dan Tindakan Perlindungan:
Penerapan pelapis dan film pelindung pada komponen penting dapat menambah lapisan pertahanan ekstra terhadap korosi. Pelapis ini secara efektif bertindak sebagai penghalang terhadap kelembapan dan kontaminan lingkungan.
Penilaian Lingkungan:
Melakukan penilaian menyeluruh terhadap kondisi lingkungan setempat, termasuk tingkat kelembapan, konsentrasi polusi, dan kedekatan dengan agen korosif seperti air asin, dapat membantu mengidentifikasi potensi risiko korosi. Pengetahuan ini dapat menginformasikan strategi mitigasi.
Peningkatan Kontrol Kualitas:
Memastikan praktik dan material manufaktur berkualitas tinggi dalam produksi panel surya dapat meminimalkan kemungkinan cacat dan kerentanan yang menyebabkan korosi.
Kesimpulan
Korosi merupakan tantangan yang meluas yang memengaruhi kinerja dan umur panel surya. Memahami faktor-faktor utama di balik korosi, yang meliputi paparan terhadap unsur-unsur lingkungan, pemilihan material, kualitas manufaktur, perawatan yang terabaikan, dan paparan bahan kimia, sangat penting untuk menerapkan tindakan pencegahan. Dengan memilih material secara cermat, melakukan perawatan rutin, menerapkan lapisan pelindung, dan menilai kondisi lingkungan, efek buruk korosi dapat diminimalkan secara efektif. Hal ini memastikan bahwa panel surya terus memanfaatkan energi bersih dan berkelanjutan dari matahari untuk jangka waktu yang lama, yang berkontribusi pada masa depan yang lebih hijau dan lebih berkelanjutan.
Bersumber: https://solarquarter.com/2023/09/22/explained-what-is-the-main-reason-behind-corrosion-in-solar-panel/